Malaysia

Search

Muatan isi dan komprehensif dari Nahjul Balaghah

Salah satu hal yang menarik dalam kitab Nahjul Balaghah bahwa ini adalah kitab yang komprehensif, memiliki beragam keanehan, tema-tema yang akurat dan setiap pembaca yang baru pertama kali mengenalnya tidak akan percaya bahwa bagaimana mungkin yang mengucapkan semua kata-kata yang sarat makna, mengalir dan enak didengar, yang akurat dalam tema-temanya serta benar-benar bertentangan bahkan saling kontradiksi ini diucapkan oleh seorang manusia. Dan pastinya, ini tidak mungkin keluar dari seorang selain Amirul Mukminin Ali as yang hatinya penuh dengan rahasia-rahasia ketuhanan dan ruhnya adalah samudera luas pengetahuan. Bukan bualan jika dia mengatakan:

“Rasulullah saw mengajarkan kepadaku seribu pintu ilmu yangmana dari setiap pintu ilmu itu terbuka bagiku menjadi seribu pintu ilmu.” (Kanzul Ummal, jld 6, hlm 392 dan 405)

Di sini kita bisa menengok sebagian pengakuan dari para ilmuwan Islam mengenai kitab Nahjul Balaghah:

  1. Sayid Radhi pengumpul naskah kitab Nahjul Balaghah, kadang di selingan kitab ini memberikan keterangan yang sarat akan makna, yang begitu sangat menyentuh dan akurat mengenai tema pokok yang dibahas dalam Nahjul Balaghah, seperti pada kalimat:

Sesungguhnya Hari Kiamat berada di hadapanmu sementara kematian semakin membuntutimu, maka kurangilah beban bawaanmu supaya kamu bisa segera sampai bersama kafilahmu, sesungguhnya kalian (umat manusia) adalah orang yang terdahulu yang sedang menunggu orang yang tertinggal di belakang…

Dia (Sayid Radhi) mengatakan: ucapan ini, setelah firman Allah dan sabda Rasulullah saw, jika dibandingkan dengan ucapan yang terbaik dari manusia biasa maka dia tetap menjadi yang terunggul. (Nahjul Balaghah, khutbah 21, hlm 42, cetakan Dâr al-Tsaqolain-Qom).

 

  1. Pensyarah terkenal dari Kitab Nahjul Balaghah (Ibnu Abil Hadid al-Muktazili) di jilid 11, hlm 152, mengatakan:

Aku sangat terkesan dengan seorang laki-laki yang berada di medan perang sambil berkhotbah yangmana aku bersaksi bahwa dia di medan pertempuran bagaikan singa, kemudian di tengah medan itu pula ketika dia memberikan nasehat dan petuah, dan dia berbicara laksana seorang resi yang sedang mengenakan pakaian pertapa yang hidup di zaman dahulu, yang tidak menumpahkan darah binatang dan bahkan tidak memakan daging hewan, yang kadang tampil dalam wajah Bustam bin Qais, Utaibah bin Harits dan Amir bin Thufail (dia mencontohkan dengan tiga jawara perang di zaman Jahiliyah) dan kadang terlihat dengan wajah Sokrates sang bijak, Yohanes dan Isa bin Maryam. Aku bersumpah dengan nama siapa pun yang dipakai semua umat manusia untuk bersumpah, bahwa aku sejak lima puluh tahun yang lalu, khotbah ini (khotbah alhâkum at-Takatsûr) sampai sekarang lebih dari seribu kali aku baca, dan setiap kali aku baca aku diselimuti ketakutan, kecemasan dan sekujur tubuhku tidak bisa tenang, sangat berefek sampai ke dalam jiwaku dan sekujur badanku gemetar. Setiap kali aku memperhatikan dengan cermat apa yang disampaikannya maka memgingatkanku akan keluarga, orang-orang terdekat dan sahabat-sahabatku yang sudah meninggal dunia. Aku merasa seolah-olah di sela-sela khotbahnya ini Imam sedang membicarakan aku.

Betapa banyak para penasehat, pengkhotbah dan ahli retorika yang berbicara mengenai hal ini, dan aku sering membaca ucapan-ucapan mereka, tapi tidak ada satu pun yang kata-katanya begitu mengena ke dalam jiwa dan berefek. (Nahjul Balaghah, Khotbah 221 hlm 35 cetakan Dâr al-Tsaqolain-Qom)

Begitupula di jilid 16 halaman 146, dia mengatakan:

Maha suci Allah, siapakah orang yang memberikan semua kelebihan yang tak ternilai dan keistimewaan yang sangat berharga kepada laki-laki teladan ini (Ali as), bagaimana mungkin salah seorang putra Arab Mekah yang hanya hidup di lingkungan yang tidak pernah duduk dengan para filosof, dalam bidang ilmu-ilmu ketuhanan dan transenden lebih piawai dari Plato dan Arostoteles, orang yang tidak pernah bergaul dengan para tokoh-tokoh gnostic dan etika sementara dia lebih bijak dari Sokrates, orang yang tidak tumbuh di lingkungan para pemberani (karena penduduk Mekah adalah para pedagang dan bukannya petarung) sementara dia adalah orang yang paling pemberani yang pernah melangkahkan kakinmya di permukaan bumi …

Atas pernyataan jujur ilmuwan dan intelektual dari kalangan Ahlus Sunnah ini, kami mengatakan: ya, semua keistimewaan yang tak ternilai dan langka ini diberikan Allah Swt kepada anak paman Rasulullah saw supaya dia bisa memimpin umat manusia dan membimbing mereka menuju kebahagiaan yang abadi. Ya, yang memberikannya anugerah keistimewaan adalah Allah Swt yang memilih Rasulullah untuk mengemban risalah ilahi. Dialah Ali bin Abi Thalib as yang telah diberikan berbagai keutamaan dan beliau adalah washi (pewaris) serta khalifah (pengganti) Rasulullah saw yang dipilih, yang diperkenalkan sebagai wali dan hujah Allah di muka bumi.

 

Untuk referensi yang lebih lanjut silahkan baca:

Buku Kasykul, yang ditulis oleh Syeikh Baha’i (jld 3, hlm 397).

Buku ‘Abqariyyah al-Syarif al-Radhi, yang ditulis oleh Dr. Zaki Mubarak (jld 1, hlm 396).

Buku al-Abqariyyât, yang ditulis oleh Abbas Mahmud al-Aqid Mishri (jld 2, hlm 138, 144 dan 145).

Buku Mashâdir Nahjul Balaghah, yang ditulis oleh Muhammad Amin Nawari (jld 1, hlm 90).

Buku Ushûl Kâfî, yang ditulis oleh Tsiqatul Islam Kulaini qs, (jld 1, hlm 136).

Buku al-Bayân, yang ditulis oleh Sayid Abul Qasim Khu’i qs,

 

Diambil dari kitab Asyna’i ba Nahjul Balaghah Imam Ali bin Abi Thalib as, karya Ja’far Subhani

Site Fitrah

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Translate »
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x